Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel Hypnoselling sebelumnya, agar Anda dapat mengikuti alur pemikiran saya ataupun agar dapat memperoleh artikel secara detail maka sangat saya sarankan Anda membaca artikel sebelumnya sebelum membaca artikel ini. Artikel sebelumnya dapat dijumpai di :
- Hypnoselling : Cara Halus untuk mengendalikan & mempengaruhi Konsumen : klikdisini
- Hypnoselling….Cara mudah menjual dengan hypnosis : Klikdisini
Ok…silahkan membaca artikel diatas dulu ya. kalau sudah baru melanjutkan kebawah. hihihihihi.
Mari kita lanjutkan.
Tentunya Anda masih ingat kan apa definisi hypnosis menurut U.S. Dept. of Education, Human Services Division, hayoooo….apa coba ? Kalau tidak bisa menjawab berarti ada 2 kemungkinan, Anda lupa atau Anda belum membaca artikel sebelumnya. hehehehehe….ayooo dibaca dulu.
Saya paling suka dengan definisi hypnosis yang menurut U.S. Dept. of Education, Human Services Division karena hal tersebut berarti bahwa setiap komunikasi yang tidak dikritisi adalah HYPNOSIS. Coba Anda ingat-ingat kembali seberapa sering Anda tidak mengkritisi ucapan seseorang. Nah…berarti itu tandanya Anda sedang di hypnosis.
Cara paling mudah untuk “menjebol” atau “mengakali” pikiran kritis seseorang adalah dengan repetisi. Informasi yang diberikan terus menerus tanpa henti maka suatu waktu pikiran kritis akan jebol juga. Tolong cermati bahwa saya memakai kata “pada suatu waktu” artinya hal ini butuh proses dan hal ini tidak permanen.
Ada banyak peserta seminar atau training saya yang bercerita kalau awalnya jualannya ditolak tapi karena nekat yaitu calon customernya ditawarin terus menerus maka akhirnya calon customer tersebut “menyerah” dan membeli.
Karena repetisi adalah teknik yang paling sederhana maka dampaknya juga sangat tidak menarik untuk jangka panjang…Mungkin Anda bertanya. lho, maksudnya apa tidak menarik untuk jangka panjang ?
Mari kita cermati gambar disamping ini.
Kalau orang I (dengan ide A) menawarkan idenya kepada orang II (dengan ide B) maka pasti terjadi komunikasi, memakai prinsip repetisi maka orang I akan menjelaskan ide A tersebut kepada orang II. Sementara orang II akan mengatakan bahwa ide B lebih baik. Namun karena orang I ngotot, terus menerus mengatakan bahwa ide A itu baik maka orang II bisa pada suatu waktu jadi akan menerima ide A tersebut.
Namun karena didalam pemikiran orang II masih ada ide B maka dapat terjadi bahwa suatu waktu orang II akan kembali dengan pemikiran bahwa ternyata ide B lebih baik.
Berapa banyak dari Anda yang karena ditawarin terus menerus suatu barang lalu akhirnya membeli barang tersebut dan akhirnya ada merasa salah membeli, atau merasa barangnya tidak berguna, atau akhirnya kapok untuk membeli lagi barang tersebut.
saya percaya penjelasan diatas sudah sangat sederhana sehingga Anda dapat memahaminya….kalaupun Anda masih bingung mari kita diskusi. Free of Charge kok, hehehehehe
oya…artikel ini masih bersambung lho. nantikan kelanjutannya ya
Salam happy selling
Artikel yg Sangat rekomended utk di pelajari, apa lagi bisa mengikuti pelatihannya.
Terima kasih Pak…Salam sukses selalu.