Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari artikel “Mantra Elegan dalam berkomunikasi”.
Di dua artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang teknik bicara dari 2 sisi, bicara dari 1 sisi, pola bahasa induksi, dan polah bahasa deduksi. Untuk rekan-rekan yang belum membaca artikel sebelumnya dapat mencarinya di kategori komunikasi dalam website ini.
Kali yang akan kita bahas adalah teknik komunikasi “Untung dulu baru berguna” dan Pilihan dengan larangan.
UNTUNG DULU BARU BERGUNA
Konon kodrat manusia adalah mencari sesuatu yang berhubungan dengan keuntungan terlebih dahulu baru membicarakan kegunaannya. Hal ini sangatlah wajar karena keuntungan berhubungan erat dengan emosi, dan emosilah yang membuat manusia bergerak. Yaa….kita semua digerakkan karena emosi. Begitu emosi naik maka logika akan turun.
Dengan menyadari hal diatas maka kita dapat mengambil manfaatnya dalam bidang komunikasi terutama dalam bidang penjualan.
Dalam berjualan, biasanya ada rumusan umum yang dapat kita jumpai di dalamnya, yaitu memberitahukan keuntungan terlebih dahulu dari barang yang akan dijual sebelum membicarakan kegunaan dari produk yang dijual. Hal ini sangatlah wajar karena biasanya calon pembeli secara psikologis memang tidak ingin mengetahui apa yang menjadikan suatu barang berguna. Mereka jauh ingin lebih tahu tentang apa keuntungannya ketika membeli produk tersebut. Ingatlah bahwa orang secara bawah sadar maupun sadar lebih menyukai keuntungan apa yang bisa ia peroleh dan tidak ingin membuang-buang waktu untuk menyimak kegunaan sesuatu hal.
PILIHAN DENGAN LARANGAN
Seringkali kita ingin mengubah pendapat orang atau memberi masukan kepada orang lain tentang pemikiran kita, dan yang umumnya dilakukan oleh banyak orang adalah memberi larangan pada orang tersebut bahkan juga bisa berupa ancaman, Pertanyaannya adalah apakah pemberian larangan akan efektif ? jawabannya tentu saja TIDAK.
Mari kita telaah secara logika, tatkala Anda memberi larangan, itu berarti Anda melarang orang lain untuk melakukan sesuatu yang diingininya. Dan bila orang tersebut dilarang, maka orang tersebut akan kehilangan sebuah kejadian yang begitu diingininya. Hal inilah yang seringkali menyebabkan larangan tidak efetif. Hal ini akan menjadi lebih efektif apabila Anda memberikan pilihan (alternatif) sebagai pengganti hal yang Anda larang tersebut. Misalnya, Anda tidak suka melihat pacar Anda merokok. Ketika Anda langsung berkata “Hei, jangan merokok lagi! Saya tidak suka dan itu buruk bagi kesehatan kamu!”. Bagi Anda yang memang belum pernah merasakan nikmatnya rokok, memang mudah sekali mengatakan hal demikian. Tapi, tahukah apa yang dirasakan orang ketika mereka berhenti merokok? Hal ini akan jauh lebih efektif jika Anda menawarkan pilihan kepada pacar Anda sebagai pengganti merokok.
….(bersambung)…………..