komunikasi berasal dari kata Latin, communicatio (bahasa latin), yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian (dalam sesuatu), di mana pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya.
Dari defini diatas maka dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan siapa mengatakan apa; dengan saluran apa; kepada siapa; dengan pengaruh bagaimana. Oleh karena itu tentunya mengetahui teknik-teknik komunikasi yang elegan akan mempermudah pembicara dalam menyampaikan pesannya.
Prinsip dasar dari komunikasi yang efektif adalah cara berbicara yang tepat dalam memberi masukan atau pendapat kepada kawan bicara kita. Anda boleh Percaya atau tidak, ada begitu banyak prinsip-prinsip psikologi di dalam seni berbicara yang dapat digunakan untuk memasukkan pendapat ke dalam pikiran orang lain. Namun, karena manusia itu unik maka tentunya tidak semua teori tersebut dapat digunakan secara mutlak sesuai aturan mainnya. Masih diperlukan beberapa faktor lain yang harus dipadukan agar menghasilkan suatu bentuk yang sempurna. Dalam hal inilah fleksibilitas pembicara sangat dibutuhkan.
Kali ini, kita akan membahas tentang “mantra elegan” dalam berkomunikasi.
BICARA DARI 2 SISI
Hampir di semua komunikasi yang terjadi, dapat dipastikan bahwa pembicara ingin memasukkan pahamnya ataupun pemikirannya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada orang lain. Oleh karena itu hal mendasar yang harus kita lakukan adalah kita terlebih dahulu perlu mengetahui apakah kawan bicara kita sudah memiliki informasi dari sudut pandang yang lain, terkait hal-hal yang akan kita sampaikan atau belum.
Apabila mereka sudah memiliki informasi itu, kita harus menggunakan konsep BICARA DARI 2 SISI, yaitu menunjukkan sisi yang “salah” dan alasan mengapa sisi tersebut dikatakan “salah”. Menunjukkan sisi kita sebagai yang “benar” dan alasan mengapa sisi tersebut dikatakan “benar”. Kita perlu melakukan hal ini karena kawan bicara kita sudah mengetahui informasi lain tentang hal yang ingin kita sampaikan.
Jadi kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa sejak dulu kita sudah mengetahui informasi yang jatuh kepadanya itu, karena, kalau tidak demikian, mereka tidak akan percaya dan timbullah curiga
Contohnya sbb :
Misalnya kita agent sebuah perusahaan asurani xyz, maka ketika kita ingin membicarakan produk kita sangat perlu untuk mengetahui terlebih dahulu apakah kawan bicara kita sudah mengetahui asuransi lain yang memiliki produk sejenis. Apabila kawan bicara kita sudah mengetahuinya (misal : asuransi “abc”) maka kita perlu melakukan pembandingan secara elegan, bahwa pilihannya yang tepat adalah dengan membeli produk yang kita tawarkan.
Bagaimana kalau ternyata kawan bicara kita tidak mengetahui produk / informasi pembanding ? itulah yang akan kita bahas setelah ini.
BICARA DARI 1 SISI
Apabila kawan bicara Anda sama sekali tidak mengetahui informasi dari sisi yang berbeda / sisi yang lain, sebaiknya Anda menggunakan pesan satu arah saja dan “Paksakan” pemikiran Anda tanpa memberikan perbandingan apapun. Kenapa hal ini perlu di lakukan ? Jawabannya cukup sederhana, supaya kawan bicara kita tidak mencari tahu pembanding dari produk Anda.
………..(bersambung)………..
tujuan sebuah komunikasi adalah menyampaikan informasi, tentunya banyak sekali teknik-teknik komunikasi yang berkembang selama ini, “subjective communication” salah satu teknik yang aneh namun nyata dalam menyampaikan informasi
Dear Pak Rudi…terimakasih bahasan mantra komunikasinya..saya sedang memulai dunia baru yaitu marketing..sangat bermanfaat..semoga suatu hari bisa ikut pelatihan dari Pak Rudi..Saya mengenal dan belajar NLP dari Pak Wawang Sukmoro.Motivator Produktivitas.Dan memang sangat powerful.Salam.
Dear Pak Slamet Santosa.
Terima kasih karena telah mengunjungi website saya. salam kenal dari saya.