Modelling adalah teknik NLP yang dapat digunakan untuk mengakses kompetensi, keahlian atau ketrampilan hebat yang dimiliki orang lain. Singkatnya, dengan modelling kita tidak hanya dapat meniru saja, melainkan juga mendapatkan hasil yang dasyat dan luar biasa seperti yang kita model.
Mengingat keampuhan dari modelling ini, banyak praktisis NLP menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Makanya jangan heran ketika banyak praktisis NLP berhasil mengakses kemampuan orang lain yang luar biasa. Seakan-akan mereka menjadi pemain-pemain baru karbitan yang melejit secepat pesawat jet. Dan istimewanya lagi, ini kemampuan nyata yang benar-benar mereka miliki.
Oleh karena itu, kemampuan modelling menjadi sangat penting untuk kita kuasai. Nah, apakah sekarang kita juga sudah mengetahui jika proses memodel tersebut dapat dipercepat? Dan cara yang dapat digunakan untuk mempercepatnya adalah kerangka Neurological Levels Model.
Neurological Levels ini terdiri dari enam pijakan utama. Ingin tahu lebih jauh mengenai hal ini? Mari kita simak ulasan menariknya :
Pijakan Lingkungan
Ketahuilah dengan pasti kemampuan hebat orang lain pada lingkungan tertentu. Mengapa? Seorang petinju yang hebat sekelas Muhammad Ali belum tentu mampu bertahan lama dalam pertandingan seni bela diri gulat. Jadi kita harus mengetahui dengan pasti tentang lingkungan tertentu yang kita inginkan.
Pijakan Perilaku
Kita harus dapat menemukan apa yang sebenar-benarnya orang lain lakukan. Bukan hanya sekedar mengamati, melihat dan mengira-ira saja. Jangan terbuai dengan kesuksesannya yang ingin kita model. Jangan-jangan kita tidak tahu jika untuk sukses seperti itu mereka harus berdarah-darah di awal perjuangannya.
Pijakan Kapabilitas
Temukan dengan pasti tingkat kemampuan, keterampilan, kompetensi orang yang ingin kita model. Bagaimana cara mereka mendapatkan kapabilitas yang istimewa seperti itu. Dengan cara apa, kepada siapa dan berapa lama waktunya.
Pijakan Keyakinan (Nilai)
Kita juga harus mengetahi dengan pasti alasan dibalik keyakinan mereka. Apa yang mereka yakini sehingga berhasil mencapai outcome-nya dengan luar biasa. Kita juga dapat menggali kemungkinan-kemungkinan keyakinan lain yang belum disampaikan. Misalnya keyakinan untuk dapat membiayai sekolah anak-anaknya, dsb.
Pijakan Identitas
Kita juga perlu mengetahui bagaimana perasaan mereka dalam menjalani hidup. Bagaimana mereka memupuk keyakinan, menepis cacian, menumbuhkan motivasi, mencari inspirasi, dsb. Intinya adalah mengenali semua bentuk perilaku yang membut orang tersebut semakin kuat keyakinannya.
Pijakan Dalam Hubungan
Kita juga perlu mengetahui bagaimana cara mereka membangun hubungan dengan kolega-koleganya, menciptakan komunikasi yang manis dengan karyawan, cara mereka dalam bernegoisasi, dsb. Intinya adalah bagaimana mereka berhubungan dengan dirinya sendiri, keluarga dan orang lain.
29/NLP